Selasa, 02 Juni 2015

SEBESAR APA KESUNGGUHANMU

Telah ditentukan dalam kehidupan kita bahwa apa yang kita alami merupakan ujian. Ujian yang menjadi standar akan kebenaran iman sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 2 dan 3.

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji?. Dan sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang berdusta” (QS. 29 : 2-3)

Hal-hal menyenangkan baik berupa harta, kedudukan, anak-anak dan sebagainya adalah ujian kesyukuran dan amanah. Sedangkan hal-hal yang tidak menyenangkan semisal musibah, penyakit dan lainnya adalah ujian kesabaran.

Salah satu unsur penting dalam menghadapi semua ujian itu adalah kesungguhan. Kesungguhan adalah wujud dari sikap berteguh hati terhadap keyakinan bahwa ujian yang tengah dihadapi bersifat sementara dan akan berlalu. Dengan kesungguhan kita akan berusaha bangkit dari ujian yang tidak menyenangkan dan kesungguhan akan menghindarkan kita dari keterlenaan saat ujian kesenangan.

Upaya yang dilakukan secara terus-menerus merupakan indikator kesungguhan. Mereka yang terus berupaya akan terhindar dari sikap menyerah dan keputus asaaan. Tentu saja upaya yang dilakukan adalah upaya yang senantiasa diperbaiki cara dan maknanya. Tanpa proses perbaikan hanya akan menemui kegagalan baru yang bisa mengikis kesungguhannya.

Dalam pepatah arab kita mengenal “man jadda wajada” yang bermakna siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat. Hal ini menunjukkan bahwa hasil baik hanya akan menemui mereka yang telah bersungguh-sungguh mengupayakan.

Kesungguhan seseorang dapat dilihat dari kesediaannya untuk berkorban. Mereka yang bersungguh-sungguh akan dengan sukarela berkorban baik dari segi tenaga, waktu, harta bahkan diri mereka. Mereka meyakini bahwa hasil yang akan mereka dapatkan tentunya setimpal dengan pengorbanan yang mereka lakukan. Kesungguhan juga dapat dilihat dari kedisiplinan seseorang menjalankan rencana atau program yang telah ditetapkan. Hanya mereka yang memiliki disiplin yang mampu merealisasikan rencana dan mengupayakan keberhasilan.


Pribadi yang mampu melampaui ujiannya adalah pribadi yang memiliki kesungguhan dalam keimanannya, kesyukuran dan kesabarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar